Dengan mengubah priority kita bisa menentukan switch mana yang akan menjadi Root Bridge. Sedangkan dengan mengubah blocking port, kita dapat menentukan mana jalur yang akan digunakan untuk mengirim data dan mana jalur yang akan dijadikan sebagai jalur cadangan.
Perlu kita ketahui bahwa pada Cisco, fitur Spanning Tree Protocol sudah otomatis aktif tanpa perlu kita konfigurasi terlebih dahulu. Ketika kita membuat lebih dari satu jalur untuk menuju ke satu tujuan yang sama, maka salah satu atau beberapa port akan terblock untuk menghindari looping.
Gambar topologi sederhana jaringan spanning tree
Mengubah Nilai Priority
Coba lihat kembali gambar di atas. Pada topologi di atas, yang menjadi Root Bridge adalah switch1. Berikut adalah informasi spaaning tree pada switch1 :
SW1
VLAN0001
Spanning tree enabled protocol ieee
Root ID Priority 32769
Address 0060.4764.57E1
This bridge is the root
Hello Time 2 sec Max Age 20 sec Forward Delay 15 sec
Bridge ID Priority 32769 (priority 32768 sys-id-ext 1)
Address 0060.4764.57E1
Hello Time 2 sec Max Age 20 sec Forward Delay 15 sec
Aging Time 20
Interface Role Sts Cost Prio.Nbr Type
---------------- ---- --- --------- -------- --------------------------------
Fa0/1 Desg FWD 19 128.1 P2p
Fa1/1 Desg FWD 19 128.2 P2p
SW1
Terdapat tulisan "This bridge is root" yang menandakan bahwa switch tersebut merupakan Root Bridge.
Selanjutnya, saya akan mengubah agar switch0 menjadi Root Bridge. Ada dua cara yang bisa kita lakukan.
Yang pertama adalah mengubah nilai priority switch0 agar menjadi lebih kecil dari switch1, dan yang kedua adalah mengubah nilai priority switch1 agar menjadi lebih besar dari switch0. Saya akan memilih cara yang pertama, yakni mengubah priority pada switch0.
Untuk mengubah nilai priority, gunakan perintah :
spanning-tree vlan [ID] priority [nilai_priority]
Karena pada switch ini kita tidak mengkonfigurasi vlan sehingga hanya terdapat vlan default yakni vlan1, maka kita akan mengkonfigurasi priority spanning tree pada vlan 1.
Berikut adalah perintah lengkapnya :
SW0>enable
SW0
SW0(config)
<0-61440> bridge priority in increments of 4096
SW0(config)
catatan : nilai priority spanning tree harus merupakan kelipatan dari 4096, misal : 0, 4096, 8192, ....61440.
Untuk melihat hasil konfigurasi, gunakan perintah show spanning tree seperti berikut :
SW0
VLAN0001
Spanning tree enabled protocol ieee
Root ID Priority 4097
Address 00E0.F9CC.5BE3
This bridge is the root
Hello Time 2 sec Max Age 20 sec Forward Delay 15 sec
Bridge ID Priority 4097 (priority 4096 sys-id-ext 1)
Address 00E0.F9CC.5BE3
Hello Time 2 sec Max Age 20 sec Forward Delay 15 sec
Aging Time 20
Interface Role Sts Cost Prio.Nbr Type
---------------- ---- --- --------- -------- --------------------------------
Fa1/1 Desg FWD 19 128.2 P2p
Fa0/1 Desg FWD 19 128.1 P2p
SW0
Lihatlah nilai priority pada bagian Bridge ID. Loh kok 4097, bukankah tadi konfigurasinya adalah 4096 ?
Perlu diketahui bahwa nilai priority yang kita konfigurasikan akan otomatis ditambah 1 sehingga jika kita konfigurasi nilai 4096 maka pada informasi spanning tree akan berubah menjadi 4097. Lihatlah juga nilai priority pada bagian Root ID yang juga berubah. Kemudian terdapat tulisan "This bridge is root" yang menandakan switch0 telah menjadi Root Bridge.
Sebagai perbandingan, berikut adalah informasi spanning tree pada switch1 yang tidak saya ubah sama sekali. :
SW1#show spanning-tree
VLAN0001
Spanning tree enabled protocol ieee
Root ID Priority 4097
Address 00E0.F9CC.5BE3
Cost 19
Port 1(FastEthernet0/1)
Hello Time 2 sec Max Age 20 sec Forward Delay 15 sec
Bridge ID Priority 32769 (priority 32768 sys-id-ext 1)
Address 0060.4764.57E1
Hello Time 2 sec Max Age 20 sec Forward Delay 15 sec
Aging Time 20
Interface Role Sts Cost Prio.Nbr Type
---------------- ---- --- --------- -------- --------------------------------
Fa0/1 Root FWD 19 128.1 P2p
Fa1/1 Altn BLK 19 128.2 P2p
SW1#
Status interface yg sebelumnya adalah FWD-FWD berubah menjadi FWD-BLK. Tulisan "This bridge is root" yang sebelumnya ada juga sekarang hilang. Dan berikut adalah gambar topologi setelah switch0 menjadi Root Bridge :
Mengubah Blocking Port
Secara default, port yang akan terblocking adalah port yang memiliki nomor paling besar atau port yang memiliki mac address paling besar.
Untuk menentukan port mana yang akan menjadi blocking port, ada dua cara yang bisa kita gunakan. Yang pertama adalah mengubah nilai bandwidth pada interface dan yang kedua adalah menonaktifkan port yang tidak ingin dipakai.
jika kita menonaktifkan port maka port tersebut tidak bisa menjadi jalur cadangan ketika jalur utama mengalami down.
Nah, selanjutnya kita akan mengubah
blocking port pada switch1. Kita akan membuat interface fa0/1 menjadi blocking port dengan cara
mengecilkan nilai badnwidth pada interface fa0/1. Untuk mengubah nilai bandwidth interface bisa melalui konfigurasi GUI seperti berikut (pada cisco packet tracer) :
atau dengan peritah CLI berikut :
SW1
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
SW1(config)
SW1(config-if)
SW1(config-if)
Dan inilah topologi setelah interface fa0/1 berubah menjadi blocking port :
Berikutnya adalah cara yang kedua, yakni menonaktifkan interface yang tidak ingin dipakai. Perintah yang digunakan adalah shutdown.
SW1(config)
SW1(config-if)
Dan inilah topologi setelah port fa0/1 dinonaktifkan :
Demikianlah pembahasan mengenai konfigurasi spanning tree pada cisco. Semoga penjelasan di atas bisa dipahami dan tidak njlimet. Sekian, semoga bermanfaat.
Tulis Komentar